Dalam bahasa Indonesia, terdapat dua jenis kata yang sering digunakan, yaitu kata baku dan kata tidak baku. Memahami perbedaan antara keduanya sangat penting untuk menghindari kesalahan penulisan yang dapat mempengaruhi kualitas tulisan dan pemahaman pembaca. Artikel ini akan menjelaskan apa itu kata baku dan kata tidak baku, memberikan contoh kata baku, dan menguraikan pentingnya penggunaan kata baku dalam konteks apotek.
Apa Itu Kata Baku dan Kata Tidak Baku?
Kata baku adalah kata yang dianggap resmi dan diakui oleh Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) serta lembaga pengatur bahasa resmi, yaitu Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. Sedangkan kata tidak baku adalah kata yang bukan baku atau tidak terdaftar di KBBI. Penggunaan kata baku sangat dianjurkan dalam penulisan resmi, seperti dalam dokumen, surat, dan konten berita. Sementara itu, kata tidak baku sering digunakan dalam percakapan sehari-hari dan konteks informal.
Contoh Kata Baku
Berikut adalah beberapa contoh kata baku yang sering digunakan dalam bahasa Indonesia:
Membantu (bukan "nganterin")
Menyimpan (bukan "nyimpen")
Menjual (bukan "jualan")
Menulis (bukan "nulis")
Mengerti (bukan "ngerti")
Mengucapkan (bukan "nyebutin")
Pentingnya Penggunaan Kata Baku
Penggunaan kata baku dan tidak baku memainkan peran penting dalam mempertahankan integritas bahasa Indonesia dan memastikan komunikasi yang efektif. Dalam situasi apotek, penggunaan kata baku sangat penting untuk menjaga keamanan dan konsistensi dalam interaksi dengan pasien. Memahami perbedaan antara kata baku dan tidak baku dan menggunakan kata-kata yang sesuai adalah langkah penting untuk mengembangkan keterampilan bahasa Indonesia yang baik dan membangun komunikasi yang efektif.
Post a Comment