Dalam kehidupan sehari-hari, kebutuhan manusia dapat dibagi
menjadi tiga jenis, yaitu kebutuhan primer, kebutuhan sekunder, dan kebutuhan
tersier. Kebutuhan tersier adalah kebutuhan yang bersifat mewah atau tidak
begitu penting untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia, seperti makanan, tempat
tinggal, dan pakaian. Namun, kebutuhan tersier tetap dianggap penting oleh
sebagian orang karena dapat memberikan kepuasan tertentu dalam hidup mereka.
Bugatti |
Berikut ini adalah pilar tentang kebutuhan tersier dan
contohnya:
- Kebutuhan
Hiburan Kebutuhan hiburan merupakan kebutuhan tersier yang sering dicari
oleh sebagian orang untuk mengisi waktu luang atau sebagai penghilang
stres. Contohnya adalah menonton film, bermain game, membaca buku, dan
mendengarkan musik.
- Kebutuhan
Prestise Kebutuhan prestise adalah kebutuhan untuk merasa dihormati atau
diakui oleh orang lain. Contohnya adalah memiliki mobil mewah, membeli
produk-produk merek terkenal, atau menghadiri acara-acara penting.
- Kebutuhan
Pendidikan Kebutuhan pendidikan adalah kebutuhan untuk memperoleh
pengetahuan atau keterampilan baru yang dapat meningkatkan kualitas hidup.
Contohnya adalah mengambil kursus atau kuliah, mengikuti seminar atau
workshop, atau membeli buku-buku pendidikan.
- Kebutuhan
Wisata Kebutuhan wisata adalah kebutuhan untuk melakukan perjalanan atau
liburan ke tempat-tempat yang menarik. Contohnya adalah berlibur ke luar
negeri, mengunjungi tempat wisata terkenal di dalam negeri, atau melakukan
perjalanan dengan kapal pesiar.
- Kebutuhan
Kesehatan Kebutuhan kesehatan adalah kebutuhan untuk menjaga kesehatan
fisik dan mental. Contohnya adalah berolahraga secara teratur, makan
makanan sehat, melakukan perawatan kecantikan, atau mengunjungi spa atau
gym.
Kebutuhan tersier dapat bervariasi tergantung pada individu dan
lingkungan sosial mereka. Namun, penting untuk diingat bahwa kebutuhan tersier
harus dipenuhi setelah kebutuhan primer dan sekunder terpenuhi. Mengabaikan
kebutuhan primer dan sekunder hanya untuk memenuhi kebutuhan tersier dapat
membahayakan kesejahteraan individu secara keseluruhan.
Selain itu, kebutuhan tersier juga dapat memiliki efek negatif
jika tidak diatur dengan bijak. Beberapa orang dapat terjebak dalam konsumsi
yang berlebihan dan menciptakan masalah finansial atau bahkan kesehatan yang
lebih buruk karena kebiasaan seperti itu. Oleh karena itu, sangat penting untuk
menjaga keseimbangan antara kebutuhan tersier dengan kebutuhan primer dan
sekunder.
Untuk memenuhi kebutuhan tersier, seseorang harus dapat
mengalokasikan sumber daya yang memadai, seperti waktu, uang, atau energi. Oleh
karena itu, setiap orang harus memiliki prioritas dalam memenuhi kebutuhan
tersier mereka. Misalnya, jika seseorang ingin membeli mobil mewah, ia harus
mempertimbangkan dengan cermat apakah itu benar-benar layak dan mampu memenuhi
kebutuhan mereka ataukah tidak.
Selain itu, seseorang juga dapat memenuhi kebutuhan tersier
dengan mencari alternatif yang lebih ekonomis atau lebih efektif. Misalnya,
jika seseorang ingin berlibur ke luar negeri tetapi tidak mampu, mereka bisa
mencari alternatif seperti berlibur di dalam negeri atau mengambil cuti untuk
melakukan kegiatan yang lebih terjangkau dan memuaskan.
Dalam kesimpulannya, kebutuhan tersier adalah kebutuhan yang
mewah dan tidak terlalu penting untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia, tetapi
tetap penting bagi sebagian orang. Untuk memenuhi kebutuhan tersier, seseorang
harus dapat mengalokasikan sumber daya yang memadai dan menjaga keseimbangan
antara kebutuhan tersier dengan kebutuhan primer dan sekunder. Oleh karena itu,
setiap individu harus mempertimbangkan dengan cermat prioritas mereka dalam
memenuhi kebutuhan tersier mereka untuk memastikan kesejahteraan secara
keseluruhan.
Penting juga untuk diingat bahwa kebutuhan tersier dapat berubah
seiring waktu dan pengalaman hidup seseorang. Sebagai contoh, seseorang mungkin
awalnya merasa bahwa memiliki mobil mewah adalah kebutuhan tersier yang
penting, tetapi setelah beberapa tahun, mereka mungkin merasa bahwa itu
bukanlah kebutuhan yang begitu penting lagi.
Selain itu, kebutuhan tersier juga dapat menjadi sumber motivasi
dan aspirasi bagi seseorang. Misalnya, seseorang mungkin merasa termotivasi
untuk bekerja keras dan sukses karena ingin membeli rumah mewah di masa depan.
Atau seseorang mungkin memiliki aspirasi untuk berlibur ke destinasi yang
eksotis dan menarik di masa depan, dan hal itu dapat menjadi tujuan hidup
mereka yang memotivasi mereka untuk bekerja lebih keras.
Dalam hal ini, kebutuhan tersier dapat menjadi sumber inspirasi
yang positif, asalkan seseorang dapat mengendalikan dan mengelola keinginan
mereka secara bijak. Dalam mengambil keputusan tentang memenuhi kebutuhan
tersier, penting untuk mempertimbangkan efek jangka panjangnya terhadap
kesejahteraan kita dan orang lain.
Dalam kesimpulannya, kebutuhan tersier merupakan bagian dari
kehidupan manusia yang tidak dapat dihindari. Kebutuhan tersier dapat
memberikan kepuasan dan motivasi yang positif, tetapi juga dapat menjadi sumber
masalah jika tidak diatur dengan bijak. Oleh karena itu, setiap individu harus
memahami kebutuhan tersier mereka dengan baik dan mempertimbangkan dengan
cermat dalam memenuhinya, dengan menjaga keseimbangan antara kebutuhan primer,
sekunder, dan tersier.
Post a Comment