-->
no fucking license

Search This Blog

Archive

Bookmark

Apa itu Rezeki dan Bagaimana Allah Membuat Aturannya dalam Al-Quran dan Hadits Shahih?

Rezeki, dalam bahasa Arab dikenal dengan istilah "rizq", adalah segala sesuatu yang diberikan oleh Allah SWT kepada manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, baik berupa makanan, minuman, pakaian, maupun harta kekayaan dan kebahagiaan.

Dalam Al-Quran, Allah SWT telah mengatur segala bentuk rezeki yang akan diberikan kepada manusia. Dalam surat Ar-Ra'd ayat 26, Allah SWT berfirman: "Allah melapangkan rezeki bagi siapa yang Dia kehendaki, dan menguranginya (bagi siapa yang Dia kehendaki). Dan mereka bergembira dengan kehidupan dunia, padahal kehidupan dunia itu hanya kesenangan yang sedikit."

Ayat ini menjelaskan bahwa Allah SWT memiliki kuasa penuh untuk memberikan atau mengurangi rezeki kepada siapa yang Dia kehendaki. Oleh karena itu, sebagai hamba yang taat, manusia harus selalu bersyukur atas segala nikmat yang telah diberikan oleh Allah SWT.


Tuhan Maha Keren


Dalam hadits shahih yang diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi, Rasulullah SAW pernah bersabda: "Tiada seorang pun yang dilahirkan ke dunia ini, kecuali telah ditetapkan rezekinya oleh Allah SWT, termasuk rezeki yang diperolehnya dari perbuatan yang baik maupun perbuatan yang buruk."

Hal ini menunjukkan bahwa Allah SWT sudah menentukan rezeki yang akan diperoleh manusia sejak awal kelahirannya, dan segala upaya manusia hanya dapat meningkatkan atau menurunkan jumlah rezeki tersebut, tetapi tidak dapat mengubah takdir Allah SWT.

Namun, bukan berarti manusia tidak perlu berusaha untuk memperoleh rezeki yang lebih. Allah SWT juga telah menegaskan dalam surat Ath-Thalaq ayat 2-3: "Dan barangsiapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan Dia akan memberi rezeki dari arah yang tiada disangka-sangka. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan keperluannya."

Ayat ini menegaskan bahwa dengan berusaha dan bertakwa kepada Allah SWT, manusia akan diberikan jalan keluar dari kesulitan dan rezeki yang tak terduga.

Dalam hadits shahih yang diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud, Rasulullah SAW juga pernah bersabda: "Rezeki tidak akan tertukar oleh siapa pun kecuali oleh doa. Karena itu, berdoalah, wahai saudaraku!"

Hadits ini menegaskan bahwa rezeki yang telah ditentukan oleh Allah SWT tidak akan tertukar atau diganti oleh siapapun, kecuali dengan doa yang kuat dan tawakal kepada Allah SWT.

Dengan demikian, sebagai manusia yang beriman, kita harus selalu bersyukur atas segala nikmat yang telah diberikan oleh Allah SWT, dan selalu berusaha dan berdoa agar rezeki kita dapat bertambah dan memberikan manfaat bagi kehidupan kita dan orang lain. Sebab, Allah SWT telah menjamin bahwa segala rezeki yang diberikan kepada kita adalah yang terbaik untuk kita, dan kita harus mempercayai dan menerimanya dengan lapang dada.

Namun, bukan berarti kita hanya bergantung pada takdir dan tidak berusaha untuk memperoleh rezeki yang lebih baik. Sebaliknya, Allah SWT juga menegaskan pentingnya berusaha dan bertawakal kepada-Nya dalam mencari rezeki yang halal dan berkah.

Dalam surat Al-Ankabut ayat 69, Allah SWT berfirman: "Dan orang-orang yang berjuang di jalan Kami, niscaya akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang berbuat baik."

Ayat ini menegaskan bahwa dengan berusaha dan berjuang di jalan Allah SWT, manusia akan diberikan jalan keluar dari kesulitan dan mendapatkan rezeki yang berkah.

Oleh karena itu, sebagai manusia yang beriman, kita harus senantiasa berusaha dengan sungguh-sungguh dan bertawakal kepada Allah SWT dalam mencari rezeki yang halal dan berkah. Kita harus selalu memilih jalan yang benar dan tidak menyalahi aturan Allah SWT dalam mencari rezeki.

Dalam surat Al-Baqarah ayat 188, Allah SWT berfirman: "Dan janganlah kamu memakan harta di antara kamu dengan jalan yang batil, dan janganlah kamu membawa (suatu bagian) dari harta itu kepada hakim (atau pejabat) dengan maksud supaya kamu dapat memakan sebahagian dari harta orang lain dengan (jalan yang) dosa, padahal kamu mengetahui."

Ayat ini menegaskan pentingnya mencari rezeki dengan cara yang halal dan tidak melanggar aturan Allah SWT. Kita harus senantiasa berusaha dengan cara yang benar dan tidak merugikan orang lain dalam mencari rezeki.

Dalam kesimpulan, rezeki adalah karunia dari Allah SWT yang telah diatur dalam Al-Quran dan hadits shahih. Manusia harus bersyukur dan menerima takdir Allah SWT, namun juga harus berusaha dan bertawakal kepada-Nya dalam mencari rezeki yang halal dan berkah. Kita harus selalu berjuang di jalan Allah SWT dan mencari jalan keluar dari kesulitan, serta senantiasa memilih jalan yang benar dan tidak menyalahi aturan Allah SWT dalam mencari rezeki.

Dalam hadits shahih, Rasulullah SAW juga memberikan pedoman dalam mencari rezeki yang halal dan berkah. Salah satu hadits yang terkenal adalah hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah RA, di mana Rasulullah SAW bersabda: "Allah SWT itu baik dan menyukai kebaikan, dan Dia menerima hanya yang baik. Dan sesungguhnya Allah telah memerintahkan orang-orang yang beriman pada apa yang Dia perintahkan kepada para rasul sebelumku, Dia berfirman: 'Wahai para rasul, makanlah makanan yang baik-baik dan kerjakanlah amal saleh. Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.'" (HR. Muslim)

Hadits ini menegaskan pentingnya mencari rezeki yang halal dan baik, serta melakukan amal saleh sebagai bentuk syukur kepada Allah SWT atas karunia yang telah diberikan. Kita harus selalu berusaha dan bekerja keras dengan memilih pekerjaan yang halal dan baik, serta tidak mengambil jalan pintas atau melakukan tindakan yang merugikan orang lain dalam mencari rezeki.

Selain itu, dalam Al-Quran juga terdapat ayat yang menegaskan bahwa rezeki tidak akan tertukar dan Allah SWT memberikan rezeki yang tidak terduga. Dalam surat Ali Imran ayat 37, Allah SWT berfirman: "Maka istala-hatil malaa-ikatu wa wala-dathu fa-qaala rabbi inna wada'athuha untha wa lahu a'lamu bima wa-da'at wa laisa dzakaru ka untha wa inni sam-maituha maryam wa inni u'idzuhuha bi-kalimatin min Allahi wa zakiyyatin wa kana-ti mina alqanni-tina." Artinya: "Maka malaikat-malaikat itu berkata: 'Hai Maryam, sesungguhnya Allah SWT telah memilih kamu dan mensucikan kamu dan melebihkan kamu atas segala wanita di dunia.'"

Ayat ini menunjukkan bahwa Allah SWT memberikan rezeki yang tidak terduga kepada Maryam AS, yang pada awalnya tidak pernah membayangkan bahwa dirinya akan dipilih oleh Allah SWT untuk dijadikan ibu dari Nabi Isa AS. Hal ini menunjukkan bahwa kita tidak boleh putus asa dalam mencari rezeki, dan harus selalu percaya bahwa Allah SWT memberikan rezeki yang terbaik untuk kita.

Dalam hadits yang lain, Rasulullah SAW juga menegaskan bahwa rezeki tidak akan tertukar. Hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda: "Tidak seorang pun yang memakan makanan yang lebih baik dari makanan yang ia peroleh dengan usahanya sendiri." (HR. Bukhari)

Hadits ini menunjukkan bahwa kita harus berusaha dengan sungguh-sungguh dalam mencari rezeki yang halal dan berkah, karena hanya dengan usaha yang baik dan benar, kita akan mendapatkan rezeki yang lebih baik dari apa yang kita dapatkan dengan cara yang tidak benar.

Manusia harus bersyukur atas rezeki yang diberikan oleh Allah SWT dan tidak merasa puas dengan apa yang dimilikinya. Kita juga harus selalu berusaha dan bekerja keras dengan memilih pekerjaan yang halal dan baik, serta tidak mengambil jalan pintas atau melakukan tindakan yang merugikan orang lain dalam mencari rezeki.

Dalam menghadapi kehidupan yang penuh dengan tantangan dan kesulitan, kita harus selalu percaya dan yakin bahwa Allah SWT memberikan rezeki yang terbaik untuk kita. Meskipun terkadang kita merasa tidak cukup atau kurang dalam segi materi, kita harus tetap bersabar dan berusaha dengan sungguh-sungguh dalam mencari rezeki yang halal dan berkah.

Oleh karena itu, sebagai umat Muslim, penting bagi kita untuk memahami konsep rezeki menurut ajaran Al-Quran dan hadits shahih. Dengan memahami konsep ini, kita dapat lebih menghargai nikmat Allah SWT yang telah diberikan kepada kita dan berusaha untuk selalu mencari rezeki yang halal dan berkah.

 

Post a Comment

Post a Comment

This blog tries to share the idea of ​​prioritizing needs over wants. If you have any feedback, please post a comment. Thank you for your visit. I pray for those who visit and/or comment, if they are Muslims, they will go on the Hajj, become rich and enter heaven. Amen!