Rezeki, dalam bahasa Arab dikenal
dengan istilah "rizq", adalah segala sesuatu yang diberikan oleh
Allah SWT kepada manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, baik berupa
makanan, minuman, pakaian, maupun harta kekayaan dan kebahagiaan.
Dalam Al-Quran, Allah SWT telah
mengatur segala bentuk rezeki yang akan diberikan kepada manusia. Dalam surat
Ar-Ra'd ayat 26, Allah SWT berfirman: "Allah melapangkan rezeki bagi siapa
yang Dia kehendaki, dan menguranginya (bagi siapa yang Dia kehendaki). Dan
mereka bergembira dengan kehidupan dunia, padahal kehidupan dunia itu hanya
kesenangan yang sedikit."
Ayat ini menjelaskan bahwa Allah
SWT memiliki kuasa penuh untuk memberikan atau mengurangi rezeki kepada siapa
yang Dia kehendaki. Oleh karena itu, sebagai hamba yang taat, manusia harus
selalu bersyukur atas segala nikmat yang telah diberikan oleh Allah SWT.
Tuhan Maha Keren |
Dalam hadits shahih yang
diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi, Rasulullah SAW pernah bersabda: "Tiada
seorang pun yang dilahirkan ke dunia ini, kecuali telah ditetapkan rezekinya
oleh Allah SWT, termasuk rezeki yang diperolehnya dari perbuatan yang baik
maupun perbuatan yang buruk."
Hal ini menunjukkan bahwa Allah
SWT sudah menentukan rezeki yang akan diperoleh manusia sejak awal
kelahirannya, dan segala upaya manusia hanya dapat meningkatkan atau menurunkan
jumlah rezeki tersebut, tetapi tidak dapat mengubah takdir Allah SWT.
Namun, bukan berarti manusia
tidak perlu berusaha untuk memperoleh rezeki yang lebih. Allah SWT juga telah
menegaskan dalam surat Ath-Thalaq ayat 2-3: "Dan barangsiapa yang bertakwa
kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan Dia akan
memberi rezeki dari arah yang tiada disangka-sangka. Dan barangsiapa yang
bertawakkal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan keperluannya."
Ayat ini menegaskan bahwa dengan
berusaha dan bertakwa kepada Allah SWT, manusia akan diberikan jalan keluar
dari kesulitan dan rezeki yang tak terduga.
Dalam hadits shahih yang
diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud, Rasulullah SAW juga pernah bersabda:
"Rezeki tidak akan tertukar oleh siapa pun kecuali oleh doa. Karena itu,
berdoalah, wahai saudaraku!"
Hadits ini menegaskan bahwa
rezeki yang telah ditentukan oleh Allah SWT tidak akan tertukar atau diganti
oleh siapapun, kecuali dengan doa yang kuat dan tawakal kepada Allah SWT.
Dengan demikian, sebagai manusia
yang beriman, kita harus selalu bersyukur atas segala nikmat yang telah
diberikan oleh Allah SWT, dan selalu berusaha dan berdoa agar rezeki kita dapat
bertambah dan memberikan manfaat bagi kehidupan kita dan orang lain. Sebab,
Allah SWT telah menjamin bahwa segala rezeki yang diberikan kepada kita adalah
yang terbaik untuk kita, dan kita harus mempercayai dan menerimanya dengan
lapang dada.
Namun, bukan berarti kita hanya
bergantung pada takdir dan tidak berusaha untuk memperoleh rezeki yang lebih
baik. Sebaliknya, Allah SWT juga menegaskan pentingnya berusaha dan bertawakal
kepada-Nya dalam mencari rezeki yang halal dan berkah.
Dalam surat Al-Ankabut ayat 69,
Allah SWT berfirman: "Dan orang-orang yang berjuang di jalan Kami, niscaya
akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah
beserta orang-orang yang berbuat baik."
Ayat ini menegaskan bahwa dengan
berusaha dan berjuang di jalan Allah SWT, manusia akan diberikan jalan keluar
dari kesulitan dan mendapatkan rezeki yang berkah.
Oleh karena itu, sebagai manusia
yang beriman, kita harus senantiasa berusaha dengan sungguh-sungguh dan
bertawakal kepada Allah SWT dalam mencari rezeki yang halal dan berkah. Kita
harus selalu memilih jalan yang benar dan tidak menyalahi aturan Allah SWT
dalam mencari rezeki.
Dalam surat Al-Baqarah ayat 188,
Allah SWT berfirman: "Dan janganlah kamu memakan harta di antara kamu
dengan jalan yang batil, dan janganlah kamu membawa (suatu bagian) dari harta
itu kepada hakim (atau pejabat) dengan maksud supaya kamu dapat memakan
sebahagian dari harta orang lain dengan (jalan yang) dosa, padahal kamu mengetahui."
Ayat ini menegaskan pentingnya
mencari rezeki dengan cara yang halal dan tidak melanggar aturan Allah SWT.
Kita harus senantiasa berusaha dengan cara yang benar dan tidak merugikan orang
lain dalam mencari rezeki.
Dalam kesimpulan, rezeki adalah
karunia dari Allah SWT yang telah diatur dalam Al-Quran dan hadits shahih.
Manusia harus bersyukur dan menerima takdir Allah SWT, namun juga harus
berusaha dan bertawakal kepada-Nya dalam mencari rezeki yang halal dan berkah.
Kita harus selalu berjuang di jalan Allah SWT dan mencari jalan keluar dari
kesulitan, serta senantiasa memilih jalan yang benar dan tidak menyalahi aturan
Allah SWT dalam mencari rezeki.
Dalam hadits shahih, Rasulullah
SAW juga memberikan pedoman dalam mencari rezeki yang halal dan berkah. Salah
satu hadits yang terkenal adalah hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah RA,
di mana Rasulullah SAW bersabda: "Allah SWT itu baik dan menyukai
kebaikan, dan Dia menerima hanya yang baik. Dan sesungguhnya Allah telah
memerintahkan orang-orang yang beriman pada apa yang Dia perintahkan kepada
para rasul sebelumku, Dia berfirman: 'Wahai para rasul, makanlah makanan yang
baik-baik dan kerjakanlah amal saleh. Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui apa yang
kamu kerjakan.'" (HR. Muslim)
Hadits ini menegaskan pentingnya
mencari rezeki yang halal dan baik, serta melakukan amal saleh sebagai bentuk
syukur kepada Allah SWT atas karunia yang telah diberikan. Kita harus selalu
berusaha dan bekerja keras dengan memilih pekerjaan yang halal dan baik, serta
tidak mengambil jalan pintas atau melakukan tindakan yang merugikan orang lain
dalam mencari rezeki.
Selain itu, dalam Al-Quran juga
terdapat ayat yang menegaskan bahwa rezeki tidak akan tertukar dan Allah SWT
memberikan rezeki yang tidak terduga. Dalam surat Ali Imran ayat 37, Allah SWT
berfirman: "Maka istala-hatil malaa-ikatu wa wala-dathu fa-qaala rabbi
inna wada'athuha untha wa lahu a'lamu bima wa-da'at wa laisa dzakaru ka untha
wa inni sam-maituha maryam wa inni u'idzuhuha bi-kalimatin min Allahi wa
zakiyyatin wa kana-ti mina alqanni-tina." Artinya: "Maka
malaikat-malaikat itu berkata: 'Hai Maryam, sesungguhnya Allah SWT telah
memilih kamu dan mensucikan kamu dan melebihkan kamu atas segala wanita di
dunia.'"
Ayat ini menunjukkan bahwa Allah
SWT memberikan rezeki yang tidak terduga kepada Maryam AS, yang pada awalnya
tidak pernah membayangkan bahwa dirinya akan dipilih oleh Allah SWT untuk
dijadikan ibu dari Nabi Isa AS. Hal ini menunjukkan bahwa kita tidak boleh
putus asa dalam mencari rezeki, dan harus selalu percaya bahwa Allah SWT
memberikan rezeki yang terbaik untuk kita.
Dalam hadits yang lain,
Rasulullah SAW juga menegaskan bahwa rezeki tidak akan tertukar. Hadits yang
diriwayatkan oleh Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda: "Tidak seorang
pun yang memakan makanan yang lebih baik dari makanan yang ia peroleh dengan usahanya
sendiri." (HR. Bukhari)
Hadits ini menunjukkan bahwa kita
harus berusaha dengan sungguh-sungguh dalam mencari rezeki yang halal dan
berkah, karena hanya dengan usaha yang baik dan benar, kita akan mendapatkan
rezeki yang lebih baik dari apa yang kita dapatkan dengan cara yang tidak
benar.
Manusia harus bersyukur atas
rezeki yang diberikan oleh Allah SWT dan tidak merasa puas dengan apa yang
dimilikinya. Kita juga harus selalu berusaha dan bekerja keras dengan memilih
pekerjaan yang halal dan baik, serta tidak mengambil jalan pintas atau
melakukan tindakan yang merugikan orang lain dalam mencari rezeki.
Dalam menghadapi kehidupan yang
penuh dengan tantangan dan kesulitan, kita harus selalu percaya dan yakin bahwa
Allah SWT memberikan rezeki yang terbaik untuk kita. Meskipun terkadang kita
merasa tidak cukup atau kurang dalam segi materi, kita harus tetap bersabar dan
berusaha dengan sungguh-sungguh dalam mencari rezeki yang halal dan berkah.
Oleh karena itu, sebagai umat
Muslim, penting bagi kita untuk memahami konsep rezeki menurut ajaran Al-Quran
dan hadits shahih. Dengan memahami konsep ini, kita dapat lebih menghargai
nikmat Allah SWT yang telah diberikan kepada kita dan berusaha untuk selalu
mencari rezeki yang halal dan berkah.
Post a Comment